Media

Sabtu, 18 Juni 2011

SIAPA BILANG DIABET TAK BISA SEMBUH..?

Bismillahi Rohmanirrohim.... Siapa yang berani menjamin angka gula darah seseorang hari ini sama dengan hari esok..?, bahkan sampai akhir hayatnya ?! siapa berani menjamin....?? sebaliknya, yakinkah kita bahwa angka gula darah bisa berubah dalam hitungan detik, menit, jam, atau hari..? Tentu kita menyakini perubahan tersebut, apatahlagi jekas - jelas dalam prakteknya cek gula darah dinyatakan sebagai hasil ' sewaktu' ( artinya angka itu berlaku saat itu dan belum tentu atau tidak berlaku untuk waktu berikutnya ). Bukankah hal itu menandakan bahwa angka gula darah sangat labil dan bisa berubah dalam waktu sekejap.

Lantas bagaimana dengan mereka yang diketahui angka gula darahnya saat itu, detik itu, dan kebetulan melampaui angka normal lalu di vonis menderita diabet yang seolah - olah angka gula darahnya akan berlaku sepanjang hayatnya...?.

Bukankah melontarkan vonis kepada seseorang menderita diabet seumur hidupnya merupakan perbuatan mendahului TAQDIR. Sedangkan Islam melarang kita mengatakan akan berbuat sesuatu nanti atau esok hari tampa ucapan Insya Allah, Apalagi menentukan sesuatu akan terjadi nanti, esok hari atau saat tertentu  sangat bertentangan dengan syariat dan aqidah Islam. Sebab, biasanya setelah mengetahui angka gula darah seseorang melampaui angka normal, dan ahli pengobatan atau Dokter langsung menetapkan mereka yang angka gula darahnya melebihi dari 200 divonis menderita diabet dan seolah angka gula darah tersebut sulit berubah.

Padahal bila angka gula darah tersebut berubah satu jam lagi atau esok hari tentu tidak termasuk penderita diabet...?? Mengapa angka gula darah begitu cepat dijadikan " palu " ketetapan nasib seseorang sepanjang hayatnya sebagai pesakit ? Kadang juga dengan " tampa rasa dosa " mereka berani menyatakan bahwa penyakit tersebut tidak ada obatnya dan tidak bisa disembuhkan. Meski demikian, anehnya mereka tetap saja menetapkan sejumlah langkah - langkah pengobatan yang bertujuan menekan laju gula darah yang pada akhirnya menimbulkan persoalan baru.

Bukankah dalam Al - Qur'an surat Al-Kahfi Allah Ta'ala berfirman :" Dan jangan sekali - kali kamu mengatakan tentang sesuatu : " sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi ." ( 18 : 23 )
Sementara dalam surat Lukman Allah Ta'ala juga mengingatkan : " Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-Lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui ( dengan pasti ) apa yang diusahakanya besok. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha mengenal ( 31;34 )
Lebih dari itu, siapakah sesungguhnya pihak yang paling senang dengan semakin bertambahnya angka penderita diabet....? WALLAHU A'LAM.
.
TIDAK BISA SEMBUH
Siapa bilang diabet tidak bisa sembuh dan tidak ada obatnya, atau tidak bisa di sembuhkan..? bahkan ada yang menakuti dengan menyebut diabet the sillent killer. Belum lagi teror yang menghantui masyarakat bahwa kebanyakan penyakit diabetes terancam kokplikasi dan harus waspada kena stroke, cuci darah atau diamputasi../ alhasil penyakit diabet menjadi momok yang menakutkan, mencekam, dan mengusik ketenangan. Pada giliranya banyak orang semakin cemas dan menjaga jarak dari yang manis - manis. ( lanjut di lain waktu )
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar